Kamis, 01 Desember 2016

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SEKOLAH DASAR

EKSPERIMEN BOTOL NADA
    A.    Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui bunyi yang dihasilkan oleh benda.
    B.     Dasar Teori
            Bunyi terjadi oleh getaran benda yang merambat melalui medium dengan kecepatan tertentu. Sebuah getaran akan berubah menjadi gelombang bunyi. Ditinjau dari zat pengantar atau medium yang dilalui oleh gelombang, kita dapat membedakan dua macam gelombang, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya. Oleh karena itu, bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Medium yang diperlukan bunyi untuk merambat dapat berupa gas, cair, dan padat.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dalam proses perambatannya tidak perlu medium (zat perantara). Artinya gelombang ini bisa merambat dalam keadaan bagaimanapun tanpa memerlukan medium. Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus ada dan tidak memerlukan zat perantara.
Berdasarkan arah getar dan arah rambatnya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu : Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatannya. Bentuk getarannya adalah berupa lembah dan bukit.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarannya. Bentuk getarannya berupa rapatan dan renggangan.
Adapun syarat terjadinya bunyi adalah : Adanya sumber bunyi (benda yang bergetar), adanya zat perantara (medium), dan adanya pendengar dalam jarak di daerah jangkauan bunyi.
    C.    Alat dan Bahan
1.      Botol bekas 15 ml 3 buah
2.      Air
3.      Sendok 
    D.    Langkah-langkah Percobaan
1.      Ambillah 3 buah botol sirup, bersihkan.
2.      Pukullah dinding luar ketiga botol dengan sendok.
3.      Isikanlah air kedalam botol dengan ketinggian yang sama.
4.      Pukullah dinding luar ketiga botol dengan sendok.
5.      Isikanlah air ke dalam botol dengan ketinggian yang berbeda-beda.
6.      Pukullah dinding luar botol dengan sendok secara bergantian.
    E.     Hasil Pengamatan
1.      Botol nada tanpa air
Ketika botol-botol tersebut dipukul dinding luarnya.
Botol A
Botol B
Botol C
Bunyinya nyaring
Bunyinya nyaring
Bunyinya nyaring
2.      Botol nada yang berisi air dengan ketinggian yang sama.
Botol A
Botol B
Botol C
Kurang nyaring
Kurang nyaring
Kurang nyaring
3.      Botol nada yang berisi air dengan ketinggian yang berbeda-beda.
Botol A Diisi ¼ Botol
Botol B Diisi ½ Botol
Botol C Diisi Penuh
Nyaring
Kurang nyaring dibanding botol A
Kurang nyaring dibanding botol B

    F.     Kesimpulan
Bunyi adalah suara yang dapat didengar oleh alat indera manusia (telinga). Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Dan benda yang menghsilkan bunyi dinamakan sebagai sumber bunyi. Dari percobaa yang telah dilakukan menggunakan botol kaca dengan volume air yang berbeda-beda, mengahasilkan bunyi yang berbeda pula. Botol kaca yang kosong menghasilkan bunyi yang paling nyaring, dibanding dengan botol yang berisi air. Hal ini terjadi karena botol yang kosong lebih banyak terisi udara dan menjadikan ruangan hampa udara, sehingga ketika dipukul suaranya lebih nyaring dibanding botol yang berisi air.


EKSPERIMEN PERUBAHAN  BUNYI MELALUI ZAT GAS
   A.    Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui perubahan bunyi karena zat gas.
   B.     Dasar Teori
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Bentuk energi antara lain berupa energi panas dan energi bunyi. Panas dapat diperoleh dari sumber panas anatara lain matahari, bahan bakar, gesekan dan pemberian tekanan. Sumber energi panas yang terbesar adalah matahari.
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Sumber energi bunyi adalah semua benda yang dapat mengeluarkan bunyi juga dapat merambat melalui benda padat, cair dan gas.
   C.    Alat dan Bahan
1.      Bel kecil
2.      Erlenmeyer
3.      Pensil
4.      Benang
5.      Sumbat
    D.    Langkah-langkah Kerja
1.      Buat dua buah lubang pada sumbat.
2.      Masukanlah pensil ke dalam salah satu lubang sumbat dan biarkan satu lubang sumbat terbuka.
3.      Ikatkan lonceng kecil dengan menggunakan benang diujung pensil yang akan dimasukan ke dalam erlenmeyer. Pasang sumbat pada mulut erlenmeyer.
4.      Tutup lubang dengan ibu jari. Goyang-goyangkan erlenmeyer tersebut. Dapatkah kamu mendengar bunyi lonceng tersebut ?
5.      Buka lubang yang ditutup dengan ibu jari tadi. Goyang-goyangkan erlenmeyer dan coba dengarkan bunyi lonceng kecil yang berada di dalamnya. Dapatkah kamu mendengar bunyinya ?
    E.     Hasil Pengamatan
Pada saat lubang sumbat ditutup, kita tidak dapat mendengar bunyi lonceng yang berada dalam labu atau mungkin mendengarnya , tetapi tidak terlalu keras. Baru ketika lubang sumbat dibuka, bunyi lonceng dapat kita dengar.

    F.     Kesimpulan
 Bunyi terjadi oleh getaran benda yang merambat melalui medium dengan kecepatan tertentu. Sebuah getaran akan berubah menjadi gelombang bunyi. Ditinjau dari zat pengantar atau medium yang dilalui oleh gelombang, kita dapat membedakan dua macam gelombang, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya. Oleh karena itu, bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Medium yang diperlukan bunyi untuk merambat dapat berupa gas, cair, dan padat.
Karena lubang sumbat ditutup dengan ibu jari, ruang pada erlenmeyer menjadi hampa udara, sehingga bunyi lonceng tidak dapat didengar.


EKSPERIMEN RAMBATAN BUNYI PADA TELEPON SEDERHANA
   A.    Tujuan Percobaan
1.      Untuk membuktikan bahwa gelombang mekanik dapat merambat bunyi melalui zat padat.
2.      Untuk membuktikan hubungan antara cepat rambat gelombang dengan tegangan.
   B.     Dasar Teori
Bunyi terjadi oleh getaran benda yang merambat melalui medium dengan kecepatan tertentu. Sebuah getaran akan berubah menjadi gelombang bunyi. Ditinjau dari zat pengantar atau medium yang dilalui oleh gelombang, kita dapat membedakan dua macam gelombang, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya. Oleh karena itu, bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Medium yang diperlukan bunyi untuk merambat dapat berupa gas, cair, dan padat.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dalam proses perambatannya tidak perlu medium (zat perantara). Artinya gelombang ini bisa merambat dalam keadaan bagaimanapun tanpa memerlukan medium. Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus ada dan tidak memerlukan zat perantara.
Berdasarkan arah getar dan arah rambatnya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu : Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatannya. Bentuk getarannya adalah berupa lembah dan bukit.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarannya. Bentuk getarannya berupa rapatan dan renggangan.
Adapun syarat terjadinya bunyi adalah : Adanya sumber bunyi (benda yang bergetar), adanya zat perantara (medium), dan adanya pendengar dalam jarak di daerah jangkauan bunyi.
   C.    Alat dan Bahan
1.      Kaleng bekas 2 buah
2.      Benang bangunan atau tali sepanjang 10 m
3.      Paku atau jarum
4.      Palu
   D.    Langkah Kerja
1.      Siapkanlah 2 buah kaleng bekas yang sudah dibersihkan.
2.      Lubangilah dasar dari kedua kaleng tersebut dengan menggunakan paku dan palu.
3.      Potong benang bangunan menggunakan gunting sepanjang 10 meter.
4.      Hubungkan masing-masing ujung benang ke dasar kaleng dengan cara memasukan ujung benang pada lubang. Agar lebih mudah gunakan batang korek api untuk penahannya.
5.      Tarik kedua kaleng tersebut bersama teman sehingga benang menjadi tegang.
6.      Dekatkanlah kaleng pada telingamu. Apakah kamu mendengar pesan atau suara temanmu ?
   E.     Hasil Pengamatan
Ketika salah seorang berbicara ditelepon kaleng dan seorang lainnya mendengarkannya, suara orang yang berbicara dapat didengar oleh orang yang mendengar, begitupun sebaliknya.
   F.     Kesimpulan
Gelombang yang dirambatkan membutuhkan medium perantara. Gelombang bunyi misalnya, tidak dapat kita dengar bila tidak ada medium perantara. Demikian pula tanpa adanya tali, maka tidak mungkin ada gelombang yang merambat. Pada tali dengan tegangan semakin besar, gelombang akan merambat dengan kecepatan rambat yang semakin besar pula.



EKSPERIMEN RESONANSI BUNYI
    A.    Tujuan Percobaan
1.      Memahami konsep tentang pipa organa tertutup
2.      Memainkan sebuah lagu dengan alat dan bahan yang ada
3.      Mengetahui frekuensi dan lamda dengan diketahuinya tinggi air
4.      Mengetahui hubungan antara panjang botol dan frekuensi
    B.     Dasar Teori
Pipa organa adalah alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi. Pipa organa terbuka merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang kedua ujung penampangnya terbuka. Kedua ujung penampangnya berfungsi sebagai perut gelombang karena bebas bergerak dan ditengahnya ada simpul. Kolom udara dapat beresonansi, artinya dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan organa, baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka.
Pipa organa tertutup merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang salah satu ujung penampangnya tertutup (menjadi simpul karena tidak bebas bergerak) dan ujung lainnya terbuka (menjadi perut). Sehingga gelombang longitudinal stasioner yang terjadi pada bagian ujung tertutup merupakan simpul dan pada bagian ujuang terbuka terjadi perut.
Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi getaran yang teratur. Ada tujuh nada dalam tangga nada dan masing-masing nada memiliki frekuensinya sendiri-sendiri. Nada Do memiliki frekuensi sekitar 264 Hz, nada Re memiliki frekuensi sekitar 297 Hz, nada Mi memiliki frekuensi sekitar 330 Hz. Nada Fa memiliki frekuensi sekitar 353 Hz, nada Sol memiliki frekuensi sekitar 396 Hz, nada La memiliki frekuensi sekitar 440 Hz, nada Si memiliki frekuensi sekitar 495 Hz, sementara nada Do tinggi memiliki frekuensi sekitar 528 Hz.
Dengan demikian, tinggi atau rendahnya bunyi nada bergatung pada besar kecilnya frekuensi yang dihasilkan. Semakin besar frekuensinya, semakin tinggi nadanya. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil frekuensinya, semakin rendah nadanya.
    C.    Alat dan Bahan
1.      8 buah botol bekas dengan ketinggian yang sama
2.      Air
3.      Penggaris
4.      Sendok
5.      Plastisin untuk menutup mulut botol
    D.    Langkah Kerja
1.      Isi botol dengan air sebanyak :
a.       8 cm dari dasar botol untuk nada sol (5)
b.      10 cm dari dasar botol untuk nada fa (4)
c.       12 cm dari dasar botol untuk nada mi (3)
d.      14 cm dari dasar botol untuk nada re (2)
e.       16 cm dari dasar botol untuk nada do (1)
f.       18 cm dari dasar botol untuk nada si (7)
g.      20 cm dari dasar botol untuk nada la (6)
h.      22 cm dari dasar botol untuk nada sol (5)
2.      Setelah botol-botol tersebut diisi air, tutup bagian atas dengan plastisin. Inilah yang akan disebut pipa organa tertutup.
3.      Uji frekuensi setiap botolnya.
4.      Mainkan lagu dengan botol-botol tersebut sebagai alat musik.
   E.     Hasil Pengamatan

   F.     Kesimpulan
1.      Semakin besar volume air yang diisi ke dalam botol, maka suara yang dihasilkan akan semakin rendah dan frekuensinyapun rendah. Begitu sebaliknya.
2.      Frekuensi berbanding lurus dengan nada.
3.      Tinggi rendah nada diketahui berdasarkan frekuensinya.
4.      Sumber bunyi akan berbeda oleh perbedaan bentuk dan ukurannya.
5.      Frekuensi berbanding lurus dengan lamda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar